Catur adalah permainan mental yang
dimainkan oleh dua orang. Pecatur adalah orang yang memainkan
catur, baik dalam pertandingan satu lawan satu maupun satu melawan banyak orang
(dalam keadaan informal).
SEJARAH CATUR
catur sudah mulai ada pada abad ke-6 masehi. Catur pertama
kali muncul di India selama masa pemerintahan raja-raja Gupta. Pada abad ke-10,
catur menyebar dari Asia ke Timur Tengah dan Eropa. Catur dikenal sebagai
permainan perang yang disebut chaturanga. Chaturanga berasal dari Sansekerta untuk
formasi pertempuran yang disebut dalam cerita Mahabarata.
Permainan tersebut kemudian berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah di
dunia dengan karakteristik berbeda. Di wilayah timur dibawa oleh peziarah
Budha, pedagang jalur sutra hingga sampai ke China. Pada abab ke-11, catur
datang ke Jepang dan Korea. Di Eropa catur datang melalui Persia pada
kekaisaran Bizantium dan terus mengalami perkembangan.
Mulai dari Persia kemudian catur mulai dikenal di seluruh penjuru dunia dan
terus mengalami perkembangan dari segi permainan. Pada abad ke-15 peraturan dan
teori catur mulai ditulis dalam sebuah buku yang bernama “Repeticion de amores
y Arte de Ajedrez” yang ditulis oleh Luis Ramirez de Lucena. Orang-orang yang
mengembangkan catur didaratan Eropa diantaranya seperti Lucena, Pedro,
Gooachinio Greco dan masih banyak lagi. Catur masuk ke Nusantara atau Indonesia
di bawah Kolonial Belanda yang menjajahnya. Pada abad ke-19, perkembangan
catur di Indonesia mulai terlihat.
PERATURAN
Peraturan catur diterbitkan oleh FIDE (Fédération
Internationale des Échecs, bahasa
Indonesia: Federasi Catur Dunia), badan yang
bertanggung jawab dalam membuat dan merevisi aturan catur secara internasional,
yang dipublikasi dalam suatu Buku Pegangan.
Persiapan
Posisi awal dilihat dari sisi hitam
Baris bawah: benteng, kuda,
gajah, raja, menteri, gajah, kuda, dan benteng
Baris atas: 8 pion
Posisi awal dilihat dari sisi putih
Baris bawah: benteng, kuda,
gajah, menteri, raja, gajah, kuda, dan benteng
Baris atas: 8 pion
Buah catur terdiri
dari dua set berwarna hitam dan putih. Satu set terdiri dari 16 buah, dan
buah-buah tersebut, diurutkan dari yang terpenting, terdiri dari satu raja,
satu menteri, dua gajah, dua kuda, dua benteng, dan delapan bidak. Bidak-bidak
tersebut disusun seperti yang ditunjukkan oleh gambar di samping. Satu buah
catur hanya bisa menempati satu petak.
Permainan dilangsungkan di atas papan
permainan berpetak dengan ukuran 8 baris (disebut juga ranks,
ditandai dengan angka 1-8, diurutkan dari terbawah menurut sisi buah putih) dan
8 kolom (disebut juga files,
ditandai dengan huruf a-h, diurutkan dari paling kiri menurut sisi buah putih)
berwarna hitam dan putih (atau terang dan gelap) yang berselang-seling. Khusus
bagi buah menteri, menteri putih diletakkan di petak putih (biasanya di petak
D1) dan menteri hitam di petak hitam (biasanya di petak D8). Raja diletakkan
berdampingan dan berada di samping menteri (buah putih di e1 dan hitam di e8).
Buah putih
Raja
Menteri
Gajah
Kuda
Benteng
Bidak/Pion
Buah hitam
Raja
Menteri
Gajah
Kuda
Benteng
Bidak/Pion
Gerakan
Permainan dimulai dengan masing-masing pemain
duduk berhadapan dan (bila belum diatur) mengatur buah catur sesuai aturan.
Sebelum bertanding, pecatur memilih warna buah yang akan ia mainkan. Pemain
yang mendapatkan buah putih memulai langkah pertama pertama kali, sedangkan
pemain lawan yang mendapat buah hitam mendapat giliran selanjutnya, dan
seterusnya oleh pemain buah putih dan hitam secara bergiliran. Setiap langkah
hanya boleh menggerakkan satu buah catur saja (kecuali untuk rokade,
ada dua buah catur yang digerakkan). Buah catur dipindahkan ke petak kosong
atau petak yang sudah ditempati oleh buah catur lawan, yang berarti menangkap
dan menyingkirkan, atau memakan, buah catur lawan dari papan permainan.
Namun ada pula aturan khusus untuk memakan buah catur lawan, yaitu gerakan en
passant.
Memindahkan salah satu buah pada saat giliran
pemain tersebut merupakan suatu kewajiban yang mutlak, bahkan bila langkah
itu merugikan pemain.
Seorang pemain sedapat mungkin tidak melakukan langkah apa pun yang akan
membuat atau membiarkan buah raja pemain masuk pada keadaan sekak.
Ada dua skenario akhir permainan catur yang paling terkenal. Bila pemain tidak
dapat lagi menggerakkan raja (sesuai aturan) agar keluar dari keadaan sekak,
maka raja masuk ke dalam keadaan sekakmat,
dan permainan berakhir dengan kemenangan pemain yang menyekakmat. Selain itu,
bila buah catur tidak bisa bergerak meskipun raja tidak dalam keadaan terancam,
atau permainan memperlihatkan bahwa tidak ada lagi kemungkinan bagi kedua
pemain untuk menyekakmat satu sama lain, maka permainan berakhir dengan
keadaan remis.
Setiap buah catur memiliki gerakan
masing-masing. Berikut merupakan aturan gerak dari buah-buah catur. Perlu
diingat bahwa hampir semua jenis buah catur, kecuali kuda, tidak boleh
melompati buah lain, baik milik pemain maupun milik lawan.
Gerakan raja Raja hanya
dapat bergerak satu petak ke segala arah, kecuali jika dihalangi buah lain.
Raja juga memiliki gerakan khusus yang disebut rokade dengan
turut melibatkan sebuah benteng. |
Gerakan benteng Benteng dapat
bergerak sepanjang petak secara horizontal maupun vertikal, tetapi tidak
dapat melompati buah catur lain. Bersama dengan raja, benteng terlibat dalam
gerakan rokade. |
Gerakan gajah Gajah dapat
bergerak sepanjang petak secara diagonal, tetapi tidak dapat melompati buah
catur lain. Karena gerak diagonalnya, gajah di petak hitam akan selalu di
petak hitam dan sebaliknya. |
Gerakan menteri Menteri memiliki
gerakan kombinasi dari benteng dan gajah, sehingga dapat bergerak sepanjang
petak ke segala arah (baik horizontal, vertikal, maupun
diagonal), tetapi tidak dapat melompati buah catur lain. |
Gerakan kuda Kuda dapat
bergerak ke segala arah sepanjang gerakannya seperti huruf L, yaitu memanjang
dua petak dan melebar satu petak, atau memanjang satu petak dan melebar dua
petak. Hanya kuda satu-satunya buah catur yang dapat melompati buah catur
lain. |
Gerakan bidak Bidak atau Pion dapat
bergerak maju (ke arah lawan) satu petak atau (khusus pada langkah awal)
hingga dua petak ke petak yang tidak ditempati (titik hitam). Bidak hanya
dapat bergerak untuk memakan buah catur lawan satu petak secara diagonal dan
tidak dapat memakan buah yang ada di depannya (X hitam). Bidak tidak dapat
berjalan mundur, baik untuk berpindah atau memakan. Bidak memiliki dua
gerakan khusus, yaitu en
passant dan promosi. |
Rokade
Rokade (bahasa
Inggris: castling) merupakan gerakan khusus
dalam catur di mana raja bergerak dua petak secara horizontal menuju
benteng di baris pertamanya, kemudian meletakkan benteng pada petak di belakang
jalur yang dilalui raja. Kedua benteng dapat digunakan untuk melakukan gerakan
ini.
Rokade hanya bisa dilakukan jika memenuhi
semua persyaratan berikut:[8]
Buah raja dan benteng yang akan
terlibat harus tidak pernah bergerak sebelumnya;
Tidak ada buah lain yang menghalang di antara
raja dan benteng;
Raja tidak sedang disekak atau tidak akan
berpindah ke petak yang membuatnya disekak, ataupun petak-petak yang dilalui
raja tidak sedang dalam keadaan tidak aman oleh buah catur lawan.
Rokade tetap boleh dilakukan (meskipun kadang
ada pertandingan tertentu yang melarang) jika:
Buah benteng yang terlibat rokade sedang
dalam keadaan tidak aman atau akan diserang;
Jalur yang dilalui benteng sedang diserang.
En passant
Ketika pion bergerak dua petak maju dan ada
pion lawan yang berada satu petak persis di samping pion tersebut, maka pion
lawan dapat memakan dan menempati petak yang baru saja dilalui pion tersebut,
seolah-olah pion yang dimakan hanya bergerak satu petak. Gerakan ini
disebut en passant. Namun, gerakan ini hanya dapat dilakukan sesaat
setelah melakukan langkah pertama pion untuk maju dua petak, atau hak lawan
untuk melakukan gerakan en passant ini menjadi hilang.
Promosi
Ketika pion telah maju hingga menempati baris
paling akhir (di daerah lawan), bersamaan dengan gerakan maju tersebut, pion
tersebut dipromosikan dan harus ditukar dengan buah lain tertentu (seperti
menteri, benteng, gajah, dan kuda) berdasarkan keinginan pemain dengan warna
yang sama. Pada umumnya, pion akan dipromosikan menjadi menteri. Tidak ada
batasan untuk pemilihan jenis buah catur yang menjadi hasil promosi suatu pion,
sehingga jumlah dari buah catur berjenis tertentu setelah terjadi promosi dapat
berjumlah lebih dari seharusnya. Contohnya, pion dapat dipromosikan ke menteri,
meskipun masih ada menteri di atas papan, sehingga permainan saat itu memiliki
dua menteri. Oleh karena itu, peserta dapat menyimpan buah catur lebih banyak
daripada yang diperlukan di awal permainan. (Mis. dua menteri, tiga benteng,
dsb.)
Sekak
Ketika raja sedang diserang oleh satu atau
lebih bidak lawan, keadaan ini disebut dengan sekak.
Pemain yang rajanya disekak harus menggerakkan rajanya, dan hanya boleh
melakukan gerakan tersebut saat itu, supaya tidak dalam keadaan sekak. Hal ini
dapat dilakukan dengan memakan buah lawan yang
menyerang, menutup serangan lawan dengan menempatkan sebuah buah di
antaranya (apabila yang menyerang menteri, benteng, atau gajah, dan ada petak
kosong di antara raja dan buah lawan), atau memindahkan raja ke petak yang
tidak sedang diserang. Rokade bukan salah satu gerakan untuk
menghindari sekak.
Tujuan permainan adalah mencapai posisi sekakmat.
Sekakmat terjadi apabila buah raja lawan terancam dan tidak lagi cara agar bisa
menyelamatkan diri dari serangan. Gerakan tidak boleh dilakukan jika
perpindahan membuat raja sendiri langsung tersekak. Seorang pemain boleh saja
meneriakkan sekak bila menempatkan raja lawan dalam bahaya, tetapi
hal tersebut bukanlah keharusan dan jarang dilakukan di pertandingan resmi.